21 Sept 2013

Kita sama-sama sudah memilih di masa yang lalu. Tetapi pada akhirnya, kamu memilih pergi dan saya teguh. Saya tidak meneteskan setetes-pun air mata--kalau kamu ingin tahu betapa saya tegar--atas keputusanmu. Saya kuat. Malam ini saya membaca lagi pesan perpisahanmu, dan saat selesai membacanya, saya menangis seseunggukan. Tidak, bukan karena menangisi kamu, tapi menangisi betapa bodoh dan tidak pekanya saya saat itu. Saya sudah melepaskan, dan memutuskan untuk tidak lagi berharap. Take care... :)

No comments: