19 Aug 2011

Inspirasi dan Diksi

Sudah pernah cerita kalau aku sedang sakaw dengan tulisan Dewi Lestari? Benar-benar seperti kerasukan saat aku tidak bisa berhenti membaca sampai larut malam, kemudian paginya aku bisa membuat cerita yang disaat sedang "normal" tidak bisa kubuat. Ini pasti karena teori "Yawning is Contagious". Sama seperti saat kita melihat orang lain sedang menguap, secara tidak sadar kita akan menguap juga. Begitu pula dengan tertawa. Saat orang lain tertawa, mungkin secara tidak sadar kita juga akan ikut tertawa. Begitu pula dengan diksi, diksi yang sangat indah. Saat orang lain menggunakan diksi yang sangat tertata meluncur tanpa terhalang pagar, mungkin itu juga akan merangsang otakku untuk cemburu jika aku tak bisa membuat diksi seindah itu. Terkadang tanganku mengetik dengan luwes tanpa terkontrol otak, tapi kemudian lesu dan memaksa otakku ikut berjalan. Mataku kembali melekat dengan buku-buku, memandang barisan kata yang berjejer rapi dan diksi yang secemerlang berlian. Terima kasih untuk setiap diksi yang menginspirasi, untuk inspirasi yang menjadi diksi.

14 Aug 2011

A change may help me to be a real me.

Seperti punya dua kepribadian saat menulis. Seperti aku tapi itu bukan diriku yang sebenarnya. Ironic. Itulah kenapa aku jarang menulis, disini. Kata-kata yang kuketik seperti tidak punya nyawa, seperti zombie yang sedang berjalan tanpa arah tapi ingin diakui sebagai manusia.
A little spontaneity keeps conversation keen. You need to find a way to say precisely what you mean. –Mary Poppins
I don't really care about "I wonder if my words are good to read" thing, I just wanna write what's going on in my mind.
Banyak yang yang aku pelajari selama liburan ini, termasuk menjadi diri sendiri dengan kata-kata sendiri akan menjadi lebih menjiwai dirimu sendiri ketimbang memperhatikan kata apa yang akan kau pakai setelah kata ini dan bla bla bla lain. Thank God :)